INDONESIANEWS.TV-JAKARTA: Upaya petugas kepolisian mengevakuasi warga yang terinfeksi COVID-19 kerap menui jalan terjal. Salah satunya adalah penolakan dari sang pasien sendiri.
Bhabinkamtibmas Kelurahan Gambir Aipda Amirullah menceritakan pengalamannya ditolak warga terinfeksi COVID-19 ketika hendak mengevakuasi.
Saat itu, ia bersama sejumlah perangkat daerah tengah melakukan penjemputan warga di Jalan.Batu III. Disana ada 5 warga yang terinfeksi.
“Mereka satu keluarga. Baru pulanh dari Surabaya, lalu dites swab dan dinyatakat positif,” kata Amirullah di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (3/8).
Amirullah melanjutkan, pihaknya bersama warga memberikan himbauan kepada warga serta keluarganya agar bersedia untuk di tangani oleh petugas kesehatan kecamatan Gambir (Gugus Covid) kecamatan Gambir Jakarta-Pusat.
“Namun si pasien ini malah menolak dan melawan,” sebut Amirullah.
Ia melanjutkan, warga di sekitar lokasi bukannya mendukung, malah seakan meminta sang pasien untuk segera angkat kaki dari wilayah tersebut.
“Hal itu bisa memicu adanya keramaian karena warga seolah menolak sang pasien,” ungkap Amirullah.
Ia menuturkan, pasien tersebut menolak dievakuasi ke Wisma Atlet karena takut terjadi sesuatu. Maklum saja, ia merupakan orang tanpa gejala dan tak merasa sakit.
“Saya kasih pemahaman kalau dirawat di Wisma Atlet tak seseram apa yang dibayangkan. Disana dirawat dengan baik,” ungkap Amirullah.
Setelah didekati, warga tersebut bersedia di evakuasi ke wisma atlet Kemayoran Jakarta-Pusat.
“Ia dibawa dengan menggunakan 1 Unit mobil ambulance Puskesmas Kecamatan Gambir Jakarta-Pusat, Untuk mendapatkan perawatan dan penanganan lebih lanjut,” jelas Amirullah.
Menurut dia, sebagian besar pasien takut dibawa ke Wisma Atlet karena takut terjadi sesuatu.
“Bagi mereka terkena COVID itu aib. Padahal ini penyakit yang bisa disembuhkan,” sebut Amirullah yang dikenal kerap mendekati sejumlah tokoh masyarakat dan agama untuk memberikan informasi soal penanganan COVID ini.
Amirullah mengakui, di wilayah Gambir, kawasan Jalan Batu merupakan daerah terparah.Disana ada 10 orang yang kena dan diduga terinfeksi dari luar.
“Namun sebagian sudah sembuh,” terang Amirullah.
Polisi bersama unsur Kecamatan kini rutin melakukan penyemprotan cairan Disinfektan di pemukiman warga secara mandiri untuk mensterilisasi lokasi untuk mencegah adanya penyebaran virus. (Nugroho)
Add comment