INDONESIANEWS.TV – JAKARTA: Lagi,  video mempertontonkan komunitas pesepeda balap menyerobot Jalan Layang Non Tol (JLNT) di Jakarta kembali beredar di kanal medsos. Tampak puluhan penunggang sepeda mahal begitu leluasa melintas di tengah badan jalan raya di antara seliweran mobil dan motor. 

Bebasnya sepeda balap melenggang di JLNT mengundang reaksi kencang dari kalangan DPRD DKI Jakarta. Wakil rakyat tersebut mendesak aparat Polda Metro Jaya dan Pemprov DKI Jakarta menerapkan tindakan tegas. Pasalnya, kalau pelanggaran ini didiamkan dan makin hari makin banyak sepeda nyelonong di JLNT, maka kondisinya jadi rawan kecelakaan.

Kemarin, desakan tersebut disampaikan anggota DPRD Wibi Andrino setelah melihat video kiriman atas nama akun Andri Prawita yang mempertunjukkan puluhan pesepeda balap berlatih di JLNT Pluit hingga Casablanca. Adapun desakan tegas kali ini disampaikan anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Adi Kurnia Setiadi yang sewot melihat akun Youtube Bikespa TV yang  mengunggah aktivitas bersepeda di JLNT Casablanca.

Video tersebut diposting pada Sabtu (31/10). Hingga berita ini diturunkan, video berdurasi 13.05 menit tersebut sudah ditonton lebih dari 1.000 viewer. “Saya meminta aparat kepolisian melakukan razia agar tak ada lagi pesepeda yang menyelonong masuk JLNT Casablanca,” tegas Adi, Sabtu (31/10). Sesuai aturan,  JLNT Casablanca itu dilarang dilintasi kendaraan roda dua, termasuk sepeda. Di mulut JLNT sudah jelas terpampang rambu larangan masuk bagi kendaraan roda dua yang juga termasuk sepeda. “Tapi mereka nekat lewat. Ini bahaya dan harus ditertibkan,” kata Adi.

Wakil rakyat yang juga berprofesi sebagai pengacara ini berharap  sudah seharusnya pengguna jalan, khususnya sepeda tetap memperhatikan aturan yang berlaku di jalan raya. “Ingat! Banyaknya rambu-rambu untuk dibaca sebagai panduan dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jalan lain,” kata politisi Partai Gerindra ini.

Menurutnya, JLNT Casablanca maupun Antasari tidak disarankan untuk dilewati kendaraan roda dua, apalagi sepeda. Larangan bagi sepeda dan sepeda motor melintas di JLNT karena menyangkut keselamatan mereka sendiri. “Banyak bahayanya di jalan layang tersebut, seperti crosswind (angin dari samping), turbulensi, kendaraan roda empat yang melintas dan tidak adanya jalur sepeda. Sehingga roda dua rentan kehilangan keseimbangan,” ungkap Adi.

Ia menyarankan agar pesepeda tetap gowes dengan sehat jasmani dan rohani di jalur yang telah disediakan Pemprov DKI. “Selain itu, komunitas sepeda juga wajib menerapkan protokol kesehatan seperti pakai masker, jaga jarak, hindari kerumunan, dan rajin cuci tangan,” imbaunya.  (joko)

Add comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *