INDONESIANEWS.TV – PYONGYANG: Korea Utara (Korut) mengungkapkan bahwa Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida telah meminta untuk bertemu dengan Kim Jong Un, pemimpin tertinggi negara terisolasi tersebut.
Namun Pyongyang menyatakan bahwa pertemuan semacam itu tidak mungkin terjadi tanpa adanya perubahan kebijakan oleh Tokyo.
Keinginan PM Kishida untuk bertemu Kim Jong Un itu diungkapkan oleh adik perempuan pemimpin Korut tersebut, Kim Yo Jong, dalam pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita resmi Korean Central News Agency (KCNA), seperti dilansir AFP, Senin (25/3/2024).
“Kishida baru-baru ini menyampaikan keinginannya untuk bertemu dengan Ketua Komisi Urusan Negara Republik Demokratik Rakyat Korea sesegera mungkin,” ucap Kim Yo Jong dalam pernyataannya pada Senin (25/3/2024) waktu setempat.
Hubungan antara Korut dan Jepang telah sejak lama diselimuti masalah, termasuk soal kompensasi atas pendudukan brutal Jepang di Semenanjung Korea antara tahun 1910 hingga tahun 1945 silam, dan yang terbaru soal peluncuran rudal Pyongyang hingga ke wilayah Jepang.
Penculikan warga-warga Jepang oleh agen Korut tahun 1970-an hingga tahun 1980-an silam, yang dipaksa untuk melatih mata-mata dalam bahasa dan adat istiadat Jepang, juga sejak lama menjadi perdebatan utama.
PM Kishida mengatakan dirinya ingin mengubah hubungan antara Tokyo dan Pyongyang, dan tahun lalu menyatakan keinginan untuk bertemu dengan Kim Jong Un “tanpa syarat apa pun”.
Dalam pidatonya di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kishida mengatakan bahwa Jepang bersedia menyelesaikan semua masalah dengan Korut, termasuk penculikan.
Bulan lalu, Kim Yo Jong yang menjadi salah satu juru bicara utama rezim Korut mengisyaratkan kemungkinan undangan bagi pemimpin Jepang untuk mengunjungi Pyongyang di masa depan.
Awal pekan ini, adik Kim Jong Un itu menegaskan bahwa “keputusan politik Jepang yang paling penting untuk membuka piagam baru dalam hubungan Korea Utara-Jepang”.
“Jika Jepang mencoba mengganggu pelaksanaan hak kedaulatan kami seperti yang dilakukannya sekarang dan sangat sibuk dengan masalah penculikan, yang tidak bisa kami selesaikan atau ketahui, Jepang pasti akan mendapatkan reputasi bahwa rencana Perdana Menteri tidak lebih dari tujuannya menarik popularitas,” sebut Kim Yo Jong dalam pernyataannya.
Ditegaskan juga oleh Kim Yo Jong bahwa PM Kishida “seharusnya mengetahui bahwa dia tidak bisa bertemu dengan pemimpin kami hanya karena dia ingin atau telah memutuskannya atau mengira kami akan mengizinkan dia melakukan pertemuan seperti itu”.
“Jika Jepang dengan tulus ingin meningkatkan hubungan kedua negara dan menjadi tetangga dekat kami untuk berkontribusi menjamin perdamaian dan stabilitas di kawasan, maka Jepang perlu memiliki keberanian politik untuk mengambil pilihan strategis yang sesuai dengan kepentingan nasionalnya,” paparnya. (Amin)
Add comment