JAKARTA: Solidaritas Milenial Jakarta (SMJ) mendukung langkah pengendalian banjir yang dilakukan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono beserta jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui berbagai program jangka pendek dan jangka panjang.
Koordinator SMJ, Hamzah Arif menyampaikan agar Heru Budi Hartono konsisten melakukan percepatan pengendalian banjir serta mengabaikan suara-suara nyinyir dan meragukan kinerja Heru dalam mengatasi problematika Jakarta, seperti yang muncul di sejumlah platform media sosial.
“Konsistensi dan simultan dalam menjalankan program banjir ini sangat penting dilakukan agar prosesnya tidak terputus. Kalau agenda yang sudah berjalan seperti revitalisasi, penambahan pompa air, normalisasi sungai dan sebagainya berhenti, terputus, maka penyelesaian banjir pun tidak akan pernah selesai,” ujar Hamzah dalam keterangannya, Rabu (17/4/2024).
“Nggak usah dengarkan suara-suara miring yang bernada nyinyir meragukan. Intinya jika sudah yakin, maka teruskan programnya. Jakarta kan kita tahu iklim politiknya sangat tinggi. Hal apapun akan menjadi gorengan isu. Istilahnya, jika bekerja saja digunjing, apalagi tidak bekerja. Padahal kita lihat Pj ini kerjanya nyata,” sambung Hamzah.
Seperti diketahui, program penanganan banjir telah disusun melalui rencana aksi roadmap yang akan menjadi landasan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.
Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi DKI Jakarta menyampaikan bahwa upaya penanganan banjir di Jakarta tengah dikebut melalui pembangunan infrastruktur pengendali banjir, seperti waduk atau embung, perkuatan tanggul kali, pembangunan sistem polder atau pompa, serta peningkatan kapasitas drainase kawasan.
“Pada 2024 ini, terdapat 5 polder atau pompa yang sedang dibangun dan 2 lokasi pompa stasioner yang direvitalisasi,” kata Plt. Kepala Dinas SDA, Ika Agustin Ningrum dalam keterangannya, Kamis (28/3) lalu.
Kemudian, terdapat 8 waduk dan embung yang dibangun dengan rincian, 6 waduk merupakan pembangunan lanjutan dan 2 waduk baru, yaitu Waduk Marunda, Waduk Dukuh 2, Waduk Munjul, Waduk Cilangkap, Revitalisasi Embung Kaja, dan Penyelesaian Embung Pekayon.
Waduk atau embung yang baru dibangun tahun ini, kata Ika, adalah Embung SDN 01 Petukangan Selatan dan Embung Jalan Pemuda Srengseng Sawah. Sementara itu, lanjut Ika, 5 pompa yang dibangun yaitu Pompa Sunter C, Pompa Gaya Motor, Pompa Kali Sepatan (KBN), Pompa IKPN, dan Pompa RW 13 (Greenville).
Sedangkan revitalisasi dilakukan di 2 lokasi pompa yaitu Pompa Stasioner Jalan Tanjung Duren Raya-Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat, dan Pompa Stasioner Taman BMW, Jakarta Utara.
Selain itu, lanjutnya, Dinas SDA juga memasang sheet pile atau tanggul di sisi kali dan sungai. Pemasangan tanggul bertujuan untuk menanggulangi tanah longsor di sekitar kali/sungai. Sheet pile yang telah dibangun seperti di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat dan Kali Sunter segmen Pompa Pulomas, Jakarta Utara.
“Dinas SDA juga rutin melakukan pengerukan di kali, waduk, dan saluran air untuk mengangkat sedimen lumpur, sehingga kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air,” tutup Ika. (Np)
Add comment