SURABAYA: Anggota komisi A DPRD Jawa Timur Sumardi mengatakan pihaknya mendukung langkah gubernur Khofifah dengan melakukan sinergi dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) khususnya bagi warga desa dalan menghadapi pinjol ilegal.
Menurutnya,salah satu sinergitas tersebut di Jawa Timur diantaranya melalui pengembangan program Desa Devisa dan penguatan Koperasi Merah Putih yang ada di setiap desa.
“Menguatkan desa devisa sekaligus memperluas inklusi keuangan berarti memberi masyarakat akses pembiayaan yang aman, kata sekretaris SOKSI Jatim ini, Sabtu (27/9/2025).
Politisi Golkar ini menjabarkan selain itu
transformasi menuju Green Economy juga ditunjukkan lewat inovasi desa devisa batik ramah lingkungan di berbagai daerah.
*Para pengrajin di desa ini telah beralih dari pewarna buatan ke pewarna alami. Tentunya cara-cara seperti inilah salah satunya untuk meningkatkan perekonomian ditingkat desa,” imbuhnya.
Pria yang juga pengacara ini mengatakan dengan adanya dukungan UMKM melalui desa devisa, Jatim menjadi salah satu episentrum pertumbuhan ekonomi nasional dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp3.168,3 triliun pada 2024 dan Rp849,3 triliun pada Triwulan II-2025.
Dengan adanya dukungan UMKM melalui desa devisa, Jatim menjadi salah satu episentrum pertumbuhan ekonomi nasional dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai Rp3.168,3 triliun pada 2024 dan Rp849,3 triliun pada Triwulan II-2025.
Struktur ekonomi didominasi industri sebesar 31,10 persen, perdagangan 18,20 persen, dan pertanian 11,50 persen. Kontribusinya terhadap perekonomian Jawa mencapai 25,36 persen dan terhadap nasional 14,44 persen.
“UMKM memberi kontribusi signifikan, yakni 60,08 persen terhadap PDRB 2024. Ini menegaskan UMKM adalah tulang punggung ekonomi Jawa Timur,” terangnya.(Yudhie)
Add comment