INDONESIANEWS.TV-JAKARTA : Kodim 0501/JP BS memberikan tugas kepada sejumlah elemen masyarakat untuk membantu menekan angka penyebaram COVID-19. Salah satunya adalah menyerahkan rompi bagi kelompok masyarakat menjadi petugas pengawas protokol kesehatan.
Dandim 0501/JP BS Kolonel (Inf) Luqman Arief menjelaskan, kelompok masyarakat yang diajak turut serta mengawasi protokol kesehatan adalah pedagang pasar, pengelola gedung perkantoran, ormas, ojek online hingga pegelola rumah ibadah.
“Jakarta luar biasa begitu luasnya, begitu padatnya penduduk, makanya salah satu upaya kita adalah bagaimana membagi komunitas walaupun kemarin dengan polisi sudah kerjasama juga,” jelas Luqman di Kodim 0501/JP BS, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (17/9).
Luqman menambahkan, pihaknya memerlukan pembantu penegakan disiplin protokol kesehatan mengingat sulitnya mengontrol komunitas di level bawah.
“Mereka ingatkan kepada komunitasnya, warganya, tetap menggunakan masker, tetap menjaga jarak, tetap menjauhi, jangan berkerumun, selalu mencuci tangan,” ungkap Luqman.
Di Jakarta Pusat ada 737 personel TNI yang disebar mengawasi protokol kesehatan.
Mereka bakal dibantu oleh pengawas protokol kesehatan terutama di lingkungan perumahan hingga perkantoran.
“Minimal kami akan ambil 50 orang. Nanti kita lihat situasi ya, berkembang karena tiap kampung kan berbeda jumlah. Dan mereka hanya membantu menegakkan pak hanya mengingatkan itu saja kepada warga,” papar Luqman.
“Ini yang saya lihat titik fokua utama yang perlu diwaspadai adalah perkantoran pak. Karena mungkin ruangan seperti itu, makanya kami ajak semuanya,” imbuh Luqman.
Kemudian, yang menjadi fokus pemantauan adalah kawasan pasar.
“Setiap saat yang tau pasar ya mereka itu pagi siang sore sampai malam sampai pagi lagi 24 jam. Minimal yang di situ lebih menegakkan kita sebagai pengawas,” jelas dia
Sementara itu, Walikota Jakarta Pusat Bayu Meghatara menilai, klaster perkantoran cukup tinggi di wilayahnya.
“Ada 2,5 juta orang keluar masuk di Jakarta Pusat. PSBB ini mesti jadi momentum mengurangi mobilitas warga,” jelas dia.
Bayu menjelaskan, sudah lima kantor yang ditegur dan satu ditutup.
“Kami monitor terus areanya. Makanya ini partisipasi masyarakat sangat penting,” terang Bayu.
Seperti diketahui, Jmjumlah pasien yang dinyatakan positif virus corona sejak Selasa (15/9) hingga Rabu (16/9) bertambah sebanyak 3.963 orang.
Dengan demikian total pasien positif COVID-19 kini sebanyak 228.993 orang terhitung sejak kasus perdana diumumkan pada 2 Maret lalu.
Berdasarkan data yang sama, kasus baru pasien konfirmasi positif COVID-19 tersebar di 34 provinsi. Tercatat lima provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.
Kelima provinsi itu yakni DKI Jakarta (1.294 kasus baru), Jawa Timur (372 kasus baru), Jawa Tengah (340 kasus baru), Jawa Barat (293 kasus baru) dan Kalimantan Timur (217 kasus baru).
Sementara itu, penularan COVID-19 secara keseluruhan hingga saat ini terjadi di 493 kabupaten/kota yang berada di 34 provinsi. (Nugroho)
Add comment