INDONESIANEWS.ID – JAKARTA: Kepolisian mengechek langsung protokol kesehatan di Gereja Katedral, Jakarta Pusat. Beberapa yang dicek antara lain soal ketersediaan tempat cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh hingga akses keluar masuk.
Kapolsek Sawah Besar Kompol Eliantoro Jalmaf mengatakan pengurus gereja Katedral sudah memasang dan menerapkam protokol kesehatan yang baik.
“Sesuai anjuran pemerintah sudah mereka menggunakan. Ada tempat cuci tangan. Filter umat ada tiga tahapan sebelum masuk bangunan gereja,” kata Eliantoro di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Selasa (30/6).
Eliantoro mengatakan, sebelum masuk bangunan gereja, akan ada pengechekan suhu tubuh dan umat wajib menggunakan hand sinitizer.
“Pintu masuk gereja bakal ada dua. Sementara nanti pintu keluar hanya ada satu. Ini untuk mencegah penumpukan umat,” terang Eliantoro.
“Kalau Katedral sudah baik. Protokol kesehatan disana cukup bagus dan rapih,” tambah dia.
Jika tak ada aral melintang, nantinya gereja Katolik berusia ratusan tahun itu bakal dibuka pada 5 Juli mendatang.
Eliantoro menjelaskan, dari rencana pengurus gereja, jam ibadah nantinya hanya sekali, yakni Minggu jam 9.
“Mereka inginnya dibuka bareng Masjid Istiqlal. Ini baru rencana,” jelas Eliantoro.
Sementara, gereja berkapasitas 800 umat ini hanya bisa diisi setengahnya.
“Skenarionya, umat yang belum bisa beribadah didalam, disediakan melalui online melalui live streaming,” ungkap Eliantoro.
Eliantoro meminta semua tempat ibadah untuk melakukan penyemprotan disinfektan sebelum dan setelah ibadah.
“Kami bakal lakukan pemantauan terhadap kedisiplinan umat seperti tak berkerumun dan selalu gunakan masker,” tutup Eliantoro.
Seperti diketahui, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) telah mengeluarkan Surat Keputusan No.202/3.5.1.2/2020 terang Menuju Tatanan Kehidupan Baru atau new normal di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.
Sekretaris KAJ Rm. V. Adi Prasojo, Pr mengatakan, berdasarkan hasil penegasan bersama dalam Rapat Kuria KAJ pada tanggal 8 Juni 2020, maka pihaknya menetapkan bulan Juni 2020 selama masa persiapan menuju new normal.
“Menetapkan Masa Persiapan menuju tatanan kehidupan baru selama bulan Juni 2020,” ujar Rm. Adi, dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu.
“Dalam masa persiapan ini, setiap paroki memastikan kesiapan pelaksanaan Pedoman Umum Pelayanan Sakramen KAJ dalam Masa Tatanan Kehidupan Baru,” kata Rm. Adi.
Dia menegaskan seluruh kegiatan kegerejaan yang mengumpulkan banyak orang akan ditiadakan selama bulan Juni 2020.
Dia mencontohkan, seluruh misa mingguan, misa harian, doa rosario, misa novena dan lain-lain, akan diganti dengan misa secara live streaming melalui media YouTube atau melalui televisi untuk beberapa paroki.
“Juga semua kegiatan kerohanian dan pastoral bersama seperti misa lingkungan, misa ujud, dan rapat/pertemuan,” kata dia.
Masa Pelaksanaan New Normal Dimulai Juli 2020 dengan Ijin Resmi KAJ
Rm. Adi mengatakan masa pelaksanaan tatanan kehidupan baru atau new normal akan dilakukan secara bertahap mulai bulan Juli 2020. Namun setelah paroki mendapatkan ijin resmi dari KAJ. (Nugroho)
Add comment