INDONESIANEWSTV- JAKARTA : TNI memastikan bakal memperkuat pengawasan protokol kesehatan warga di wilayah Jakarta Pusat. Pasalnya, beberapa kawasan padat penduduk terlihat ketidaksiplinan seperti keenganan menggunakan masker, berkerumun dan tak menjalankan pola hidup bersih.

Dandim 0501/Jakarta Pusat BS Kolonel (Inf) Luqman Arief mengatakan, pihaknya bakal menurunkan pasukan bantuan dari satuan lain. Mengingat keterbatasan anggota di Kodim.

“Saya minta pasukan BKO. Termasuk dari Marinir, Kavaleri, Denzipur dan Paskahs. Saya minta memenuhi kuota tersebut yakni 658 personel ,” jelas Luqman di Jakarta, Senin (20/7).

“Anggota di lapangan juga saya ingatkan untuk betul-betul menjaga pola hidup sehat. Jangan sampai mereka malah terpapar,” imbuh Luqman.

Salah satu wilayah yang menjadi zona merah adalah kawasan Senen.

“Ini kami petakan berdasarkan analisa di lapangan. Kami antisipasi perkampungan padat penduduknya kampung mana saja yang terpapar,” imbuh Luqman.

Lalu ada lokasi orang berolahraga seperti Sudirman-Thamrin, GBK dan HI.

“Warga disana mesti kami sadarkan. Jangan sampai berkerumun dan melanggar protokol kesehatan. HI kami coba sterilkan jangan sampai malah berkerumun,” jelas Luqman.

Lukman menuturkan pihaknya fokus mengawasi protokol kesehatan warga di Pasar Modern dan Tradisional yang tersebar di 32 titik. Lalu, adapula moda transportasi KRL dan MRT.

“Kemudian di kawasan padat seperti Johar Baru. Saya lagi minta agar ada perkuatan personel lagi disana karena selama ini hanya 4 sampai 5 orang. Kami minta pihak pemerintahan kota untuk ikut membantu,” ungkap Luqman.

Lukman mengakui, kedisiplinan masyarakat menengah kebawah cukup rendah. Terutama di pasar-pasar tradisional.

“Memang kurang bersih. Ini harus diantisipasi terutama oleh Pemda. Kalau di wilayah tingkat perkotaan sudah lebih tertib,” ungkap Luqman.

Lukman meminta masyarakat disiplin dan sadar soal bahaya COVID-19.

Bahkan, dalam waktu dekat Lukman bakal menggandeng tokoh agama dan masyarakat untuk membantu meyadarkan warga.

“Itu harus. Saya bakal komunikasi ke mereka. Agar mereka mau memberikan informasi ke umat atau jemaahnya. Karena kalau mengandalkan Gugus Tugas saja sulit,” sebut Luqman.

Seperti diketahui, Jumlah pasien positif COVID-19 di DKI Jakarta bertambah 312 orang pada Minggu (19/7).

Dengan demikian, jumlah kumulatif pasien positif COVID-19 di Jakarta hingga hari ini menembus angka 16.351 orang.

Informasi penambahan pasien tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Fify Mulyani melalui keterangan tertulis.

“Dari jumlah tersebut, 10.444 orang dinyatakan telah sembuh, sedangkan 745 orang meninggal dunia,” ujar dia. (Nugroho)

 

Add comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Indonesianews.tv merupakan portal berita dalam format full video, dengan rubrik antara lain NEWS, TALKSHOW, LIVE STREAMING, dan MAGAZINE yang dikerjakan profesional jurnalis, perwarta TV, dan webmaster.