INDONESIANEWS.TV -DEPOK: Foto karya Husnul Khotimah tentang penyeberangan jalan yang sangat berbahaya bagi pejalan kaki di Jalan Margonda, Depok, memenangkan kontes #BetterMyCity yang diadakan organisasi internasional se-Asia, Cities Development Initiative of Asia (CDIA).

Kontes foto yang diadakan oleh organisasi di bawah naungan Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) tersebut diadakan dalam dalam rangka merayakan Hari Kota Sedunia (World Cities Day) yang diresmikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) setiap tahunnya di tanggal 31 Oktober.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Indonesianews.tv, Sabtu (31/10/2020), disebutkan salah satu anak muda di Indonesia, Husnul Khotimah, berhasil memenangkan kontes foto bertemakan tata kota yang diadakan oleh organisasi internasional se-Asia. Kontes foto ini diikuti oleh berbagai negara dan permasalahan tata kota yang diangkat di Indonesia mendapat sorotan. Permasalahan tata kota di Indonesia yang disoroti adalah penyeberangan Jalan Margonda yang sangat berbahaya bagi pejalan kaki.

Diketahui, Husnul Khotimah sudah tinggal di Depok selama hampir 7 tahun. Beliau merupakan anak muda lulusan Universitas Indonesia (UI) yang saat ini bekerja di salah satu institusi internasional. Sebagai penghuni kota Depok, beliau sangat menyadari betapa berantakannya sistem tata kota yang dimiliki kota Depok, terutama untuk pejalan kaki.

Di dalam foto tersebut, beliau menunjukkan betapa susahnya untuk menyeberang Jalan Margonda Raya yang selalu ramai dilalui oleh transportasi dengan kecepatan tinggi. Hal ini membuat ketidaknyamanan bagi para pejalan kaki yang harus melalui penyeberangan ini. Terutama jalur ini merupakan salah satu jalur utama yang harus dilalui oleh para masyarakat untuk pergi ke kampus UI atau stasiun UI ketika ingin berangkat bekerja ke Jakarta.

Dalam fotonya tersebut, Husnul memberikan solusi dengan menambahkan sistem pelican crossing yang berfungsi untuk mengontrol kendaraan berkecepatan tinggi serta memberikan keamanan bagi para pejalan kaki. Sistem pelican crossing juga dapat memberikan lingkungan yang inklusif bagi perempuan hamil, anak-anak, manula, serta disabilitas. Foto ini berhasil dibagikan sebanyak lebih dari 2 ribu kali melalui laman facebook CDIA dan telah menangkap sejumlah perhatian masyarakat.

Selain membahas tentang penyeberangan di Margonda, Husnul juga bersuara tentang bagaimana pentingnya anak muda di Indonesia untuk bersuara mengenai isu dari pengembangan tata kota di daerahnya. Menurutnya, anak muda di Indonesia memiliki potensi untuk membangun negeri, tidak harus dari cara yang besar, minimal dimulai dari aksi yang kecil namun bermanfaat. Seperti kampanye yang dilakukannya melalui kontes foto ini.

“Saya juga berharap anak muda di Indonesia terus belajar untuk mengembangkan kapasitas pengetahuannya sehingga sangat berguna untuk kontribusi bagi ke negara maupun ke daerahnya tersendiri. Melibatkan diri sendiri dalam komunitas tertentu yang berkaitan dengan pembangunan dapat menjadi salah satu langkah awal.” kata Husnul dalam artikel CDIA tersebut.

Selain masalah tata kota di Indonesia, CDIA juga mengangkat permasalahan tata kota dari salah satu daerah di India dan juga Filipina yang disuarakan oleh anak muda di daerahnya.

“Saya sangat senang melihat dedikasi dan minat yang diberikan oleh anak muda di Asia dalam pengembangan isu perkotaannya. Saya berharap kontes foto ini dapat mengangkat isu tersebut dan didengar oleh pemerintah lokal agar dapat memberikan perubahan dan juga menyadari pentingnya suara pemuda di negaranya.” ujar Minh Nguyen, Youth-led project advisor from ADB Youth for Asia. (yok)

Add comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *